Beberapa waktu yang lalu, Aku melihat sebuah post (tweet) mengenai budaya tumpuk tengah. Sebuah budaya yang sangat membantu dalam karyawan resto (fnb) seperti Aku. Sebab, sudah barang pasti ketika ramai pengunjung/pembeli akan kewalahan untuk menjaga kebersihan.
Padahal dengan melakukan budaya baik ini, tidak hanya meringankan beban karyawan, kita juga membantu pelanggan berikutnya. Jadi ladang mencari pahala bagi yang melakukannya.
Beberapa orang yang tidak menjalankan budaya baik ini disebabkan setidaknya dua hal berikut.
Beberapa orang yang tidak melaksanakan budaya baik ini kebanyakan tidak teredukasi dengan baik. Entah itu memang tidak tahu, tidak mengerti bahasa (bukan berbahasa Indonesia) dalam papan edukasi, atau kemampuan literasi yang rendah.
Walaupun sudah ada bacaan yang tertera seperti di tempat aku bekerja. Nyatanya masih banyak yang belum melakukan. Alasannya seperti yang aku bilang sebelumnya.
Alasan selanjutnya ialah merasa sudah bayar, bukan tidak bayar atau lupa bayar lalu merasa sudah bayar. Namun, karena merasa sudah bayar seseorang tersebut berpikir itu merupakan tugas karyawan resto bukan dirinya.Itu memang benar, tugas karyawan resto tersebut. Tetapi, tidak bisakah orang tersebut sedikit membantu dengan menumpuk tengah? Sekalipun tidak menumpuk tengah, setidaknya tidak mengotori meja makan. Sungguh berantakan.
Untuk menyebarkan budaya baik ini, kamu bisa melakukan banyak hal. Seperti memberikan contoh secara langsung, menumpuk tengah dan melakukan instruksi jika tertera.Selain menumpuk tengah, kita bisa menjaga kebersihan meja atau area makan dengan tidak makan berantakan.
Perlu diingat kembali, dengan melakukan ini, kita tidak hanya membantu karyawan, kita juga membantu pelanggan berikutnya. Hal lainnya kita bisa mengedukasi orang lain dengan menyebarkan video kampanye tumpuk tengah seperti tweet di bawah ini.
Kegiatan mengedukasi tentu saja kita bisa melakukannya, entah apapun caranya. Namun, ada satu hal yang hanya bisa mereka ubah, yaitu kepedulian diri mereka sendiri. Mungkin saja orang yang kita edukasikan sudah sering menerima edukasi tersebut, tetapi tidak ada perubahan berarti di dirinya karena tidak peduli dengan hal tersebut. Hanya memikirkan diri sendiri.
Oleh karena itu, untuk kamu yang belum melakukannya, mari melakukannya. Dan untuk kamu yang sudah melakukannya, teruslah melakukannya. Tidak perlu kita memarahi orang yang tidak menumpuk tengah, cukup berikan contoh yang masif agar hal tersebut memantik kesadaran diri mereka.
Aku siap bantu brand-mu dengan komunikasi yang tepat sasaran dan menarik perhatian.
Sembunyikan Aku Mau!